Sabtu, 13 Oktober 2012

Surat Yasin 1000 Tahun Telah Dibacakan Sebelum Langit Bumi dan Adam Diciptakan



Surat Yasin 1000 Tahun Telah Dibacakan Sebelum Langit Bumi dan Adam Diciptakan
Saudara akan merasa takjub mengenai urusan surat Yaasin ini, jika benar-benar tahu keistimewaanya. Sebelum Allah wahyukan Al Qur’an dan sebelum Allah bacakan Al Qur’an kepada Nabi Muhammad Saw, lebih dahulu Allah Ta’ala telah bacakan surat Thahaa dan Yaasin jauh sebelum Adam diciptakan, bahkan ada keterangan lain menyebutkan, sebelum langit dan bumi ini diciptakan, selama seribu tahun. Ini adalah urusan Allah sebelumnya Al Qur’an di turunkan atau sebelumnya surat Yaasin diwahyukan.
Maka ketika para malaikat mendengarkan bacaan itu, mereka semua berkata: Thuuba… (sungguh bahagia, senang luar biasa….).
Selengkapnya simaklah penuturan Rasulullah Saw. dalam sabdanya mengenai surat Yaasin ini yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqqi dalam kitab “Al Asma was Shifat” (2/26)
Artinya:
Dari Abu Hurairah Ra. berkata, Rasulullah Saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah Ta’ala telah membacakan surat Thahaa dan Yaasin jauh sebelum Dia ciptakan Adam As. seribu tahun. Ketika para malaikat mendengarkannya, mereka berkata, “ Thuubaa…. Alangkah bahagia senang luar biasa bagi umat yang akan menerima diturunkannya surat ini. Thuubaa… Alangkah bahagia senang luar biasa, bagi pita suara yang selalu melantunkan surat ini. Thuubaa…Alangkah bahagia senang luar biasa, bagi  lisan-lisan yang selalu membicarakan surat ini (Yaasin/Thahaa). (HR. Imam Baihaqqi)
Makna Thuubaa, ada yang mengatakan, artinya nama daripada syurga, ada pula yang mengatakan Thuubaa artinya pohon yang ada di syurga. Makna lainnya adalah kebahagiaan, kesenangan mata memandang, amat gembira, amat baik, amat bagus, sangat keramat dan selalu dalam kebaikan. (“Al Asma was Shifat” Imam Al Baihaqqi (2/26)).
Dengan demikian, surat Yaasin ini, apabila dibaca maka yang membacanya akan merasakan senang, gembira, merasa lebih baik, mendatangkan karomah (jika yang membaca wali) dan Insya Allah yang selalu membaca Yaasin senantiasa memperoleh kebaikan-kebaikan.

Kajian Makna Keikhlasan Dalam Ibadah

Kajian Makna Keikhlasan Dalam Ibadah
Ketahuilah wahai saudaraku kaum muslimin -semoga Allah memberikan hidayah kepadaku dan kepada kalian untuk berpegang teguh kepada Al-Kitab dan As-Sunnah-, sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak akan menerima suatu amalan apapun dari siapa pun kecuali setelah terpenuhinya dua syarat yang sangat mendasar dan prinsipil, yaitu:

1.    Amalan tersebut harus dilandasi keikhlasan hanya kepada Allah, sehingga pelaku amalan tersebut sama sekali tidak mengharapkan dengan amalannya tersebut kecuali wajah Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

2.    Kaifiat pelaksanaan amalan tersebut harus sesuai dengan petunjuk Rasulullah -Shallallahu alaihi wa ala alihi wasallam-.

Dalil untuk kedua syarat ini disebutkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam beberapa tempat dalam Al-Qur`an. Di antaranya:

“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Rabbnya”. (QS. Al-Kahfi : 110)

Al-Hafizh Ibnu Katsir -rahimahullah- berkata dalam Tafsirnya (3/109) menafsirkan ayat di atas, “[Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh], Yaitu apa-apa yang sesuai dengan syari’at Allah, [dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Rabbnya] yaitu yang hanya diinginkan wajah Allah dengannya tanpa ada sekutu bagi-Nya. Inilah dua rukun untuk amalan yang diterima, harus ikhlas hanya kepada Allah dan benar di atas syari’at Rasulullah -Shallallahu alaihi wa ala alihi wasallam-”.

Dan juga Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:

“Dia lah yang menjadikan mati dan hidup, agar Dia menguji kalian, siapa di antara kalian yang paling baik amalannya”. (QS. Al-Mulk : 2)

Al-Fudhoil bin Iyadh -rahimahullah- sebagaimana dalam Majmu’ Al-Fatawa karya Ibnu Taimiah -rahimahullah- (18/250) berkata ketika menafsirkan firman Allah ["siapa di antara kalian yang paling baik amalannya”], “(Yaitu) Yang paling ikhlas dan yang paling benar. Karena sesungguhnya amalan, jika ada keikhlasannya akan tetapi belum benar, maka tidak akan diterima. Jika amalan itu benar akan tetapi tanpa disertai keikhlasan, maka juga tidak diterima, sampai amalan tersebut ikhlas dan benar. Yang ikhlas adalah yang hanya (diperuntukkan) bagi Allah dan yang benar adalah yang berada di atas sunnah (Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam-)”.

Berikut uraian kedua syarat ini:

Syarat Pertama: Pemurnian Keikhlasan Hanya Kepada Allah

Ini adalah konsekuensi dari syahadat pertama yaitu persaksian bahwa tidak ada sembahan yang berhak untuk disembah dan diibadahi kecuali hanya Allah -Subhanahu wa Ta’ala- semata serta meninggalkan dan berlepas diri dari berbagai macam bentuk kesyirikan dan penyembahan kepada selain Allah Ta’ala.
Ada banyak dalil yang menopang syarat ini, di antaranya:

Allah Subhanahu Wa Ta'alaberfirman:

“Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik)”. (QS. Az-Zumar : 2-3)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

“Katakanlah, “Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama”. (QS. Az-Zumar : 11)
Dan dalam firman-Nya:

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus”. (QS. Al-Bayyinah : 5)

Adapun dari As-Sunnah, maka Rasulullah -Shallallahu alaihi wa ala alihi wasallam- telah menegaskan dalam sabda beliau:

“Sesungguhnya setiap amalan hanyalah tergantung dengan niatnya masing-masing, dan setiap orang hanya akan mendapatkan apa yang dia niatkan. Maka, barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena perempuan yang hendak dia nikahi, maka hijrahnya kepada sesuatu yang dia hijrah kepadanya”. (HR. Al-Bukhari no. 54, 2392 dan Muslim no. 1907 dari sahabat Umar bin Al-Khaththab -radhiallahu anhu-)

Kemudian, keikhlasan yang diinginkan di sini adalah mencakup dua perkara:

1.    Lepas dari syirik ashgar (kecil) berupa riya` (ingin dilihat), sum’ah (ingin didengar), keinginan mendapatkan balasan duniawi dari amalannya, dan yang semisalnya dari bentuk-bentuk ketidakikhlasan. Karena semua niat-niat di atas menyebabkan amalan yang sedang dikerjakan sia-sia, tidak ada artinya dan tidak akan diterima oleh Allah Ta’ala.

Rasulullah -Shallallahu alaihi wa ala alihi wasallam- bersabda bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam hadits Qudsy:

“Barangsiapa yang mengerjakan suatu amalan apapun yang dia memperserikatkan Saya bersama selain Saya dalam amalan tersebut, maka akan saya tinggalkan dia dan siapa yang dia perserikatkan bersama saya”. (HR. Muslim no. 2985 dari Abu Hurairah -radhiallahu anhu-)

Kata “dia” bisa kembali kepada pelakunya dan bisa kembali kepada amalannya, Wallahu A’lam. Lihat Fathul Majid hal. 447.

Bahkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menegaskan:

“Barangsiapa yang menghendaki (dengan ibadahnya) kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan”. (QS. Hud : 15-16)

2.    Lepas dari syirik akbar (besar), yaitu menjadikan sebahagian dari atau seluruh ibadah yang sedang dia amalkan untuk selain Allah -Subhanahu wa Ta’ala-. Perkara kedua ini jauh lebih berbahaya, karena tidak hanya membuat ibadah yang sedang diamalkan sia-sia dan tidak diterima oleh Allah, bahkan membuat seluruh pahala ibadah yang telah diamalkan akan terhapus seluruhnya tanpa terkecuali.

Allah Ta’ala telah mengancam Nabi Muhammad -Shallallahu alaihi wa ala alihi wasallam- dan seluruh Nabi sebelum beliau dalam firman-Nya:

“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (Nabi-Nabi) yang sebelummu: “Jika kamu berbuat kesyirikan, niscaya akan terhapuslah seluruh amalanmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi”. (QS. Az-Zumar : 65)

Dari syarat yang pertama ini, sebagian ulama ada yang menambahkan satu syarat lain diterimanya amalan, yaitu: Aqidah pelakunya haruslah aqidah yang benar, dalam artian dia tidak meyakini sebuah aqidah yang bisa mengkafirkan dirinya.

Contoh: Ada seseorang yang shalat dengan ikhlas dan sesuai dengan petunjuk Nabi -shallallahu alaihi wasallam-, hanya saja dia meyakini bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala berada dimana-mana. Keyakinan dia ini adalah keyakinan yang kafir karena merendahkan Allah, yang karenanya shalatnya tidak akan diterima.

Contoh lain: Seseorang yang mengerjakan haji dengan ikhlas dan sesuai dengan petunjuk Nabi -shallallahu alaihi wasallam-, hanya saja dia meyakini bahwa ada makhluk yang mengetahui perkara ghaib. Maka hajinya pun tidak akan diterima karena dia telah meyakini keyakinan yang rusak lagi merupakan kekafiran.

Manfaat Sedekah dalam Islam

Manfaat Sedekah dalam Islam

Sedekah adalah salah satu amalan yang dilakukan seseorang dengan cara memberi sesuatu kepada orang lain sehingga si penerima merasa bahagia.
Di dalam Islam, sedekah bisa dalam berbagai bentuk. Mulai dari uang, barang, bahkan senyuman pun merupakan suatu amalan sedekah.
Sedekah tak hanya soal memberi, amalan yang satu ini ternyata memiliki beragam manfaat yang harus Anda ketahui. Manfaat sedekah pun tak hanya bisa dirasakan oleh penerima atau orang yang kita beri sedekah, namun manfaat sedekah tersebut bisa langsung kita rasakan.
Manfaat Sedekah
Menyisihkan sebagian harta kita dan memberikannya pada orang lain, tentu akan membuat orang lain senang. Kita pun ikut meringankan beban mereka yang mungkin sedang kesusahan. Lalu apakah manfaat sedekah hanya sebatas itu? Hanya untuk meringankan dan menyenangkan orang lain?
Ternyata jawabannya tidak. Sebenarnya, malah diri kita sendirilah yang akan menerima beragam manfaat bila kita melakukan amalan sedekah. Mungkin Anda akan bingung, karena saat bersedekah, Anda tentu harus mengeluarkan harta/uang. Lalu di mana letak manfaatnya?
Berikut ini adalah beberapa manfaat sedekah yang bisa membuka mata Anda bahwa sedekah itu adalah amalan yang sangat baik.
  • Dengan bersedekah, kita tak hanya akan mendapat pahal dari Allah SWT, tapi juga bisa meredam/mengurangi dosa yang telah lalu. Menurut H.R At-Tirmidzi: Rasulullah bersabda “Sedekah menghapus dosa, seperti air memadamkan api.”
  • Amalan sedekah bisa menghindarkan Anda dari kematian yang su’ul khatimah (buruk/kematian tidak beriman). Banyak hadits yang berkata: “Sesungguhkan sedekah itu akan memadamkan amarah Allah dan menghindarkan diri dari kematian yang buruk.”
  • Menurut beberapa hadits, memulai hari dengan bersedekah akan mampu menghindarkan Anda dari kejadian buruk. Jadi bisa dikatakan bahwa sedekah adalah penolak bencana/bala. Hal ini juga karena ketika Anda bersedekah, Allah akan menjaga Anda sepanjang hari.
  • Sedekah mampu menyucikan jiwa dan harta Anda. Hati Anda pun akan terasa selalu damai, bersih dan tentu terhindar dari perasaan negatif. Selain itu, harta yang Anda miliki akan lebih diberkahi oleh Allah.
  • Sedekah bisa membuat Anda berumur panjang karena Allah akan memundurkan waktu kematian Anda. Allah SWT pernah mengatakan pada Rasulullah, bahwa sedekah memang akan memanjangkan umur dan bisa menunda kematian.
  • Manfaat amalan sedekah yang lain adalah mampu melipat gandakan harta. Ini sesuai dengan janji Allah dalam Q.S Al-An’am (160) yang artinya berbunyi:
“Barangsiapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).”
Juga dari Q.S Saba’ (39) : “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rizki yang sebaik-baiknya.”

Matematika Sedekah
Matematika sedekah menurut Ustadz Yusuf Mansyur: Allah telah berjanji akan mengganti uang yang Anda sedekahkan. Tak hanya mengganti, Allah bahkan menggantinya sebanyak 10 kali lipat.
Menurut Ustadz Yusuf Mansyur, matematika sedekah sebagai berikut:
Andaikan Anda memiliki harta sebanyak 10, lalu Anda menyedekahkan 1 harta, maka sisa harta Anda adalah 9.
10-1 = 9
Namun, yang terjadi adalah:
10-1=19
Anda mungkin akan bingung, darimana angka 19 itu berasal? Itu adalah hasil dari penggandaan harta yang dilakukan Allah untuk Anda.
1 harta yang Anda sedekahkan, akan diganti sebanyak 10 kali lipat : 1x10=10
Bila ditambah dengan sisa harta, maka : 10+9 = 19
Hal ini juga berlaku bila Anda menyedekahkan harta Anda dalam jumlah tertentu, misal:
Anda bersedekah sebanyak 2, maka:
10-2 = 8
Sisa ini masih ditambah dengan penggandaan dari Allah sebesar : 2 x 10= 20.
Maka harta Anda keseluruhan adalah 28.
Bagaimana bila Anda menyedekahkan seluruh harta Anda? Lihat saja perhitungan di bawah ini:
10-10 = 0
Penggandaan dari Allah : 10 x 10 = 100
Maka harta Anda yang semula hanya 10, jumlahnya bisa berlipat-lipat menjadi 100!
Itulah rahasia sedekah yang mungkin tak banyak orang tahu. Kita hanya menyisihkan harta, tapi manfaatnya begitu banyak. Mulai dari menyenangkan orang, memperpanjang umur, menolak bala, bahkan kita bisa menjadi lebih kaya.
Anda mungkin tidak percaya, tapi sudah sangat banyak orang yang mengalami sendiri manfaat sedekah yang ternyata begitu dahsyat. Anda juga ingin seperti mereka? Bersedekahlah semampu Anda, maka Allah pasti akan menggantinya berkali-kali lipat tanpa Anda duga.



Jumat, 12 Oktober 2012

Membuat Efek Gelembung pada Cursor



Membuat Efek Gelembung pada Cursor

Jika sobat ingin membuat cursor terlihat lebih bergaya dan menarik maka cobalah trik yang satu ini. Kali ini blog trik dan tips akan membahas bagaimana cara membuat efek gelembung pada cursor. Efek gelembung akan muncul apabila cursor digerakan dihalaman blog anda. Gelembung akan timbul lalu melayang ke atas halaman blog. Jika sobat penasaran dengan tampilkan efek cantik ini silahkan coba langkahnya dibawah ini:

1. Login ke blogger
2. Masuk ke Rancangan -- Elemen Laman
3. Tambahkan gadjet lalu pilih HTML/Javascript
4. Masukkan kode berikut ini:
<noscript></noscript><!-- --><script type="text/javascript" src="http://blogtrikdantips-blogspot.googlecode.com/files/cursor_gelembung.js"></script><script type="text/javascript">

// <![CDATA[
var colours=new Array("#2E9AFE", "#2E9AFE", "#2E9AFE", "#2E9AFE", "#2E9AFE"); // colours for top, right, bottom and left borders and background of bubbles
var bubbles=100; // maximum number of bubbles on screen
var x=ox=400;
var y=oy=300;
var swide=800;
var shigh=600;
var sleft=sdown=0;
var bubb=new Array();
var bubbx=new Array();
var bubby=new Array();
var bubbs=new Array();
window.onload=function() { if (document.getElementById) {
var rats, div;
for (var i=0; i<bubbles; i++) {
rats=createDiv("3px", "3px");
rats.style.visibility="hidden";
div=createDiv("auto", "auto");
rats.appendChild(div);
div=div.style;
div.top="1px";
div.left="0px";
div.bottom="1px";
div.right="0px";
div.borderLeft="1px solid "+colours[3];
div.borderRight="1px solid "+colours[1];
div=createDiv("auto", "auto");
rats.appendChild(div);
div=div.style;
div.top="0px";
div.left="1px";
div.right="1px";
div.bottom="0px"
div.borderTop="1px solid "+colours[0];
div.borderBottom="1px solid "+colours[2];
div=createDiv("auto", "auto");
rats.appendChild(div);
div=div.style;
div.left="1px";
div.right="1px";
div.bottom="1px";
div.top="1px";
div.backgroundColor=colours[4];
div.opacity=0.5;
if (document.all) div.filter="alpha(opacity=50)";
document.body.appendChild(rats);
bubb[i]=rats.style;
}
set_scroll();
set_width();
bubble();
}}
function bubble() {
var c;
if (x!=ox || y!=oy) {
ox=x;
oy=y;
for (c=0; c<bubbles; c++) if (!bubby[c]) {
bubb[c].left=(bubbx[c]=x)+"px";
bubb[c].top=(bubby[c]=y)+"px";
bubb[c].width="3px";
bubb[c].height="3px"
bubb[c].visibility="visible";
bubbs[c]=3;
break;
}
}
for (c=0; c<bubbles; c++) if (bubby[c]) update_bubb(c);
setTimeout("bubble()", 40);
}
function update_bubb(i) {
if (bubby[i]) {
bubby[i]-=bubbs[i]/2+i%2;
bubbx[i]+=(i%5-2)/5;
if (bubby[i]>sdown && bubbx[i]>0) {
if (Math.random()<bubbs[i]/shigh*2 && bubbs[i]++<8) {
bubb[i].width=bubbs[i]+"px";
bubb[i].height=bubbs[i]+"px";
}
bubb[i].top=bubby[i]+"px";
bubb[i].left=bubbx[i]+"px";
}
else {
bubb[i].visibility="hidden";
bubby[i]=0;
return;
}
}
}
document.onmousemove=mouse;
function mouse(e) {
set_scroll();
y=(e)?e.pageY:event.y+sleft;
x=(e)?e.pageX:event.x+sdown; }
window.onresize=set_width;
function set_width() {
if (document.documentElement && document.documentElement.clientWidth) {
swide=document.documentElement.clientWidth;
shigh=document.documentElement.clientHeight;
}
else if (typeof(self.innerHeight)=="number") {
swide=self.innerWidth;
shigh=self.innerHeight;
}
else if (document.body.clientWidth) {
swide=document.body.clientWidth;
shigh=document.body.clientHeight;
}
else {
swide=800;
shigh=600;
}
}
window.onscroll=set_scroll;
function set_scroll() {
if (typeof(self.pageYOffset)=="number") {
sdown=self.pageYOffset;
sleft=self.pageXOffset;
}
else if (document.body.scrollTop || document.body.scrollLeft) {
sdown=document.body.scrollTop;
sleft=document.body.scrollLeft;
}
else if (document.documentElement && (document.documentElement.scrollTop || document.documentElement.scrollLeft)) {
sleft=document.documentElement.scrollLeft;
sdown=document.documentElement.scrollTop;
}
else {
sdown=0;
sleft=0;
}
}
function createDiv(height, width) {
var div=document.createElement("div");
div.style.position="absolute";
div.style.height=height;
div.style.width=width;
div.style.overflow="hidden";
return (div);
}
// ]]>
</script>

5. Simpan gadjet lalu lihat hasilnya

Jika sobat ingin mengubah warna gelembung pada cursor silahkan ganti kode yang berwarna biru diatas kode kode warna yang anda sukai. Selamat mencoba! Good Luck!