Istilah Pembuatan Skenario Film
Posting lagi yuk ahh ^^ , sekarang giliran pelajaran yang kemaren aku pelajari di sekolah ^^ .
Istilah dalam Pembuatan Skenario Film
ACTION = Selain diartikan sebagai perintah sutradara
saat pengambilan gambar, ACTION juga bisa diartikan sebagai gerak laku pemeran,
yang terjadi dalam suatu adegan. Selain itu, kata ACTION juga bisa dipakai
untuk menentukan jenis sebuah film, yang diartikan sebagai film laga.
BIG CLOSE UP (BCU) = pengambilan gambar pada jarak
sangat dekat. Misalnya, dalam gambar orang hanya terlihat bibirnya saja. Contoh
pemakaian dalam skenario, untuk menunjukkan sebuah cincin di jari manis tokoh,
kita bisa pakai BCU untuk cincin. Namun jika ini sudah diperjelas dalam
deskripsi, tidak perlu ditulis BCU lagi, sebab ini adalah tugas sutradara.
CLOSE UP (CU) = Pengambilan gambar pada jarak dekat.
Dalam gambar orang terlihat wajahnya saja. Untuk pemakaian dalam skenario, CU
bisa untuk menegaskan ekspresi tokoh. Namun, penggunaan CU sebisa mungkin untuk
hal-hal yang sangat penting saja, misalnya menegaskan sebuah lirikan mata dan
senyum sinis A pada B. Jika tidak terlalu penting, jangan gunakan tanda CU ini
karena masalah shot adalah wilayah sutradara.
COMMERCIAL BREAK = Jeda dalam tayangan sinetron yang
diisi iklan. Biasanya penulis skenario juga harus memperhitungkan saat jeda
ini, dengan memberikan suspense pada cerita–sebelum commercial break–agar
penonton tetap menunggu kelanjutan cerita kita, tanpa berpindah ke channel
lain.
CREDIT TITLE = Penayangan nama tim kreatif dan para
ahli, serta semua orang yang terlibat dalam pembuatan sinetron/ film tersebut.
CUT BACK TO = Transisi dengan tempo cepat, tapi kembali
ke adegan/ lokasi yang telah dilihat sebelumnya. Contoh penggunaannya dalam
skenario, misalnya seorang anak menangis karena terpisah dari ibunya di mal,
CUT TO: Ibu sedang mencari anaknya dengan gelisah di sudut yang lain, maka ketika
akan kembali ke gambar anak yang menangis tadi, yang saat ini mungkin sudah
dibantu satpam, transisinya kita pakai CUT BACK TO.
CUT TO = Transisi/ peralihan dengan tempo yang cepat,
misalnya untuk menggambarkan kejadian yang terjadi bersamaan tapi pada tempat
yang berbeda. Atau juga kelanjutan adegan, tapi masih pada hari yang sama.
DISSOLVE TO = Transisi yang menunjukkan gambar menjadi
kabur, kemudian masuk ke gambar adegan berikutnya. Dalam skenario, ini biasanya
dipakai untuk menggambarkan sebuah mimpi, mengenang masa lalu, atau flash back,
membayangkan sesutau yang akan terjadi.
DIALOG = Kalimat yang diciptakan oleh penulis skenario,
yang nantinya diucapkan oleh seorang aktor.
DIALOG harus mewakili peran,
karakter, dan perasaan si tokoh dalam cerita.
DURASI = waktu tayang di televise sudah termasuk
commercial break. Durasi yang umum: 30 menit, biasanya untuk sinetron serial
komedi. Durasi 60 menit, biasanya untuk sinetron serial drama, durasi ni paling
umum kita lihat di televise. Durasi 90 menit, biasanya untuk sinetron cerita
lepas, semacam telesinema dan FTV.
ESTABLISHING SHOT = Biasa disingkat ESTABLISH saja,
artinya pengambilan gambar secara penuh, terlihat secara keseluruhan. Biasanya
pengambilan dari jarak jauh sehingga gambar terlihat kecil. Contoh, jika kita
ingin memasuki setting sebuah kamar dalam rumah sakit, biasanya kita beri dulu
ESTABLISH gedung rumah sakit secara keseluruhan. Namun, jika tempat itu sudah
diperlihatkan secara keseluruhan, tidak perlu ada ESTABLISH berulang kali.
EXT. Singkatan dari EXTERIOR, biasanya dalam scenario
ditulis pada deretan judul scene, untuk menunjukkan keterangan tempat di luar
ruangan. Tulisan EXT. dan INT. bisa digabung menjadi misalnya: EXT./INT. yang
menunjukkan adegan di jalanan/ dalam mobil. Bisa juga gabungan itu dipakai jika
menunjukkan adegan pada teras sebuah rumah.
FADE OUT = Transisi gambar dari terang ke gelap dengan
cara lambat.
FADE IN: Transisi gambar dari gelap ke terang dengan cara
lambat. Dalam scenario, penulisan FADE OUT dan FADE IN biasanya bersamaan untuk
transisi yang menujukkan perubahan waktu, bisa dari malam ke pagi, atau dalam
hitungan hari, minggu, bulan, bahkan tahun. Selain menujukkan perubahan waktu,
bisa juga menggambarkan perubahan keadaan dan perubahan lokasi.
FLASH BACK = Bisa diartikan sebagai kilas balik. Cerita
yang kembali pada waktu sebelum kejadian berlangsung. FLASH BACK bisa
menunjukkan kemunduran waktu beberapa tahun ke belakang, bisa juga hanya dalam
waktu beberapa saat sebelumnya.
FREEZE = Menghentikan aksi atau bertahan pada posisi
akhir adegan. Dalam penulisan scenario biasanya digunakan untuk akhir sebuah
episode, di mana gambar berhenti mengakhiri sebuah cerita.Akhir cerita
ini pada sinetron serial biasanya diambil gambar yang paling menegangkan
sehingga akan terjadi suspense bagi penonton. FREEZE umumnya untuk gambar tokoh
sentralnya.
INSERT: Sisispan adegan pendek dan singkat tapi penting, di
dalam sebuah scene. Misalnya, pada adegan beberapa orang ngobrol di dalam ruang
tamu, tiba-tiba di luar ada orang yang mengintip dan menguping pembicaraan
mereka. Meskipun setting berubah, kita tak perlu membuat scene baru untuk
adegan mengintip itu, cukup dengan INSERT saja.
INTERCUT = Perpindahan dengan cepat, dari satu adegan
ke adegan lain yang berada dalam satu kesatuan cerita. Misalnya adegan telepon,
dua setting yang bergantian ditampilkan, maka kita bisa menggunakan INTERCUT
untuk pergantian cepat setiap dialog si penelepon dan orang yang ditelepon.
INT. = Singkatan dari INTERIOR, penulisannya dalam
scenario sama dengan EXT., t5api ini untuk menujukkan keterangan tempat di
dalam ruangan.
LONG SHOT (LS) = Pengambilan gambar pada jarak jauh.
Biasanya untuk gambar yang harus terlihat keseluruhan. Misalnya gambar orang
akan terlihat seluruh badan berikut latar belakangnya. Namun, jika tak terlalu
penting jangan cantumkan LS dalam scenario karena sama seperti CU dan BCU, ini
juga wewenang sutradara.
MAIN TITLE = Judul cerita pada sebuah tayangan
sinetron/ film. Dalam penulisan scenario biasanya ditampilkan atau ditulis setelah
adegan teaser. Dan dilanjutkan dengan penayangan credit titles.
MONTAGE = Beberapa gambar yang menujukkan adegan
berkesinambungan dan mengalir, bisa beberapa lokasi yang berbeda, tapi menyatu
dalam rangkaian. Dalam penulisan scenario, misalna seorang sedang putus cinta,
maka ia mulai mengenang masa indahnya dulu bersama mantan kekasihnya. Dalam hal
ini kita pakai MONTAGE dengan menampilkan beberapa adegan indah anatara si
tokoh dan mantan kekasihnya ketika masih bersama, kita tampilkan mereka sedang
berkejaran di pantai, lalu kita tampilkan juga saat mereka berduaan di taman
bunga, lalu saat mereka saling menukar barang kenangan, dsb.
RATING = Ini kita istilahkan sebagai survey jumlah
penonton yang menyaksikan tayangan di televise, dalam hal ini termasuk tayangan
sinetron yang cerita dan skenarionya kita tulis. Survei ini dilakukan oleh
sebuah lembaga bernama AC NIELSON, yang sudah diakui kredibilitasnya oleh
masyarakat pertelevisian di Indonesia. Setiap minggunya pihak ini akan
memebrikan lembaran hasil surveinya ke semua stasiun televise dan PH, di
lembaran itu akan terlihat urutan tayangan mulai dari yang terbanyak
penontonnya, hingga yang paling sedikit. RATING sampai saat ini masih menjadi
tolok ukur tayangan di Indonesia. RATING tinggi berarti tayangan dianggap laku
dan secara bisnis menguntungkan PH/ Broadcast, sehingga diproduksi terus,
sebaliknya bila RATING rendah maka tayangan akan cepat dihentikan agar tidak
merugikan produksi.
SCENE = Kata lain dari adegan, yaitu bagian terkecil
dari sebuah cerita.
SCENARIO = Artinya sama dengan scenario, hanya masalah
perbedaan bahasa saja, penulisan menggunakan “K” karena sudah diindonesiakan.
SCREENPLAY = Artinya juga sama dengan Scenario/
Skenario.
SCRIPTWRITER = Orang yang kerjanya membuat/ menulis
scenario atau disebut juga Penulis Skenario.
SEQUENCE = Kata lain dari Babak, yaitu kumpulan dari
beberapa adegan.
SLOW MOTION = Gerakan yang terlihat lebih lambat dari
biasanya. Hal ini biasanya digunakan untuk menampilkan adegan yang sangat
dramatis. Misalnya, adegan seorang tokoh ditembak dari belakang. Saat si tokoh
jatuh, gerakan bisa saja dibuat SLOW MOTION agar lebih terkesan dan menyentuh
perasaan penontonnya.
SOUND EFFECT = Biasanya dalam penulisan digunakan
istilah FX, maksudnya suara yang dihasilkan di luar suara mausia dan ilustrasi
musik. Misalnya, suara telepon berdering, bel tanda masuk sekolah, suara alat
dapur berjatuhan, dsb.
SPLIT SCREEN = Dua adegan berbeda yang muncul pada satu
layer. Bisa kita pisahkan dengan garis vertical atau horizontal. Pada penulisan
dalam scenario bisa kita pakai saat ingin menggambarkan adegan telepon yang
menampilkan ekspresi kedua tokoh secara bersama-sama.
TEASER = Adegan gebrakan, ditampilkan pada pembukaan/
awal cerita, yang tujuannya memancing penonton untuk menyaksikan kelanjutan
cerita di belakangnya. Teaser bisa berupa sebuah scene/ adegan baru yang
diciptakan oleh penulis scenario, bisa juga cuplikan adegan paling menarik/
konflik utama yang sudah ada dalam scenario.
VOICE OVER (VO) = Dialog yang terdengar tapi tidak
tampak di gambar, misalnya terdengar orang berbicara dari ruang sebelah. Atau,
bisa juga orangnya tampak, suaranya terdengar, tapi bibirnya tidak bergerak,
jadi dia terlihat berbicara dalam hati.
0 komentar:
Posting Komentar