Gara-gara Facebook, Banyak Anak Kabur dari Rumah?
Jakarta - Kasus penipuan terhadap anak-anak melalui situs jejaring sosial Facebook menelan banyak korban. "Banyak laporan tentang anak-anak yang kabur dari rumah akibat pengaruh teman-temannya di Facebook," kata Sekretaris Jenderal Komisi Nasional Perlindungan Anak Samsul Arifin kepada Tempo, Sabtu, 2 Juni 2012.Misalnya saja, Nila, 13 tahun, gadis asal Cikampek yang menjadi korban penipuan via Facebook. Nila diiming-imingi pekerjaan oleh Kiki, 23 tahun, yang dikenalnya melalui situs jejaring sosial itu.
Alih-alih mendapatkan pekerjaan, Nila justru ditinggalkan di halte bus Cawang dan kehilangan handphone beserta dompet yang berisi uang tunai Rp 80 ribu yang dibawa oleh Kiki. Gadis cilik yang kebingungan itu akhirnya bisa pulang dengan selamat berkat surat jalan yang dibuat petugas kepolisian.
Nasib Nila sedikit lebih beruntung. "Banyak sekali korban yang mengalami pelecehan seksual ataupun terjebak dalam pergaulan bebas," kata Samsul.
Efek positif dan negatif dari Internet harus jadi perhatian orang tua. "Orang tua juga harus peduli terhadap aktivitas Internet anak mereka," kata dia.
Ada empat aspek yang harus diperhatikan untuk mencegah penipuan terhadap anak-anak melalui Internet. "Pertama, orang tua tidak boleh membiarkan anak-anaknya bermain situs jejaring sosial sendirian," ujar Samsul.
Kedua, orang tua harus memeriksa akses putra-putri mereka terhadap Internet melalui laptop atau ponsel.
"Ketiga, pengelola warnet harus mampu mendidik konsumennya untuk ber-Internet dengan sehat," kata Samsul. Terakhir, pemerintah wajib mensosialisasikan aktivitas Internet yang sehat.
sumber www.tempo.co
0 komentar:
Posting Komentar